Senin, 24 Agustus 2015

Belajar nulis lagi

Udah lama banged ga nulis di blog, padahal aplikasi di android udah lama punya tapi... buat mulai nya ada aza alasan jadi ga nulis ^^

Hm... tadinya blog ini saya khusus kan untuk belajar PR tapi akhirnya saya memutuskan blog ini jadi coretan tentang dunia saya sekarang

Sekarang saya sudah 1 tahun ini murni hanya jadi ibu rumah tangga buat 2 putri saya, Zeta (2th 10 bln) dan Aya (7bln) masih kecil kecil khan, apalagi kalau semuanya ada, Naura, yang harusnya jika ada usianya (1 th 9 bln) sayangnya Allah lebih menyayanginya

Yah... kehidupan jadi bunda dari 2 orang putri yang sedang tumbuh seperti saya banyak suka dukanya, tapi jika lihat kelucuan dan tingkah mereka jadi hilang dukanya yang ada hanya sukanya. Saya bahkan ga rela kalau harus melewatkan waktu sedetik saja tanpa melihat mereka.

Ada ada saja yang baru dari tingkah mereka tiap harinya. Oleh sebab itu saya mulai kembali menulis di blog ini. Agar menjadi memori tersendiri bagi saya dan putri putri saya suatu hari nanti.

Jumat, 06 Agustus 2010

Belajar dari NarutO

Sudah lama tidak menulis di Blog ini, karena kerjaan dan kuliah membuat waktu 24 jam terasa kurang untuk saya.Padahal kangen rasanya untuk menuangkan dalam blog ini apa yang saya pelajari dan saya dapatkan dalam kehidupan.
Kali ini saya ingin sekali menulis dan mengajak teman-teman untuk memotivasi diri. Saya mengambilnya dari salah satu sisi kekanak kanakan saya. Saya suka sekali dengan kartun jepang, apapun kartunnya. Salah satu kartun Favorite saya adalah Naruto.
Naruto yang digambarkan sebagai tokoh yang berisik, hiperaktif dan ambisius dalam petualangannya mengejar impian untuk menjadi Hokage (ninja terkuat) didesanya.
Ada beberapa poin positif yang dapat kita ambil dari Naruto dan kisahnya sebagai motivasi hidup.
1. Naruto digambarkan sebagai anak yang hidup sebatang kara dimana orang tuanya tewas saat melawan monster berekor sembilan sewaktu menyerang desa, yang dalam ceritanya terkunci dalam tubuh naruto, sehingga membuat Naruto terkucilkan dan tidak memiliki teman walau dia sedih namun dia selalu berusaha untuk bahagia, selalu ceria dan optimis. Sehingga ini tidak mempengaruhi semangatnya.
2. Naruto dalam mengejar impian menjadi Hokage tidak pernah menyerah dalam belajar untuk memperbaiki diri.Sehingga yang tadinya Naruto dianggap ninja paling lemah dan tidak memiliki jurus, namun dia selalu belajar. Sehingga dia menjadi makin kuat.
3. Naruto berpikir untuk Think out of the box.Dia selalu mencari cara yang tidak biasa untuk menyelesaikan pertarungannya.Jangan menjadi pengekor.
4. Masing-masing dari ninja dalam cerita Naruto memiliki kelebihan dalam teknik jurus mereka. Tidak ada bedanya dengan kita, yakinlah bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kemampuan masing masing. Tidak seorang pun dapat menguasai segalanya. Pasti ada kelebihan dan kelemahan.Jadi penting bagi kita untuk mengenali kelemahan kita agar kita dapat memperbaikinya dan mencari cara untuk menanganinya dan mengenali kelebihan kita agar kita dapat memanfaatkannya.
5. Naruto dan kawan-kawan selalu bekerja dalam Tim. Mereka bekerja sama untuk memenangkan pertarungannya. Artinya dalam sebuah Tim diperlukan kerjasama yang solid, satukan visi dan misi terlebih dahulu untuk mencapai tujuan.
6. Dalam menyelesaikan pertarungannya Naruto selalu mencari strategi dan taktik agar dapat memenangkan pertarungannya. Itu berarti dalam mencapai cita-cita dan impian kita harus memiliki strategi dan taktik, namun itu bukan berarti kita boleh melakukan sesuatu yang tidak baik dan kecurangan-kecurangan.
Strategi dan taktik disini tentu saja harus yang sportif maksudnya adalah langkah-langkah yang harus kita atur untuk mencapai impian dan cita-cita,diantaranya adalah: menambah kemampuan dan selalu belajar dalam segi apapun.
Banyak sebenarnya kisah-kisah seperti Naruto yang terkadang bisa dijadikan inspirasi untuk memotivasi menjalani hidup, menggapai impian dan cita-cita.Semoga tulisa saya kali ini dapat memotivasi teman-teman untuk tetap Semangat dan terus Maju untuk menggapai impian dan cita-cita. ^^

Senin, 12 April 2010

Customer Service

Pertanyaan dari saudaraqu Khina, jadi memancing rasa menulisqu untuk berbagi dengan teman-teman
pertanyaan dari Khina adalah "mba, apa sih kriteria untuk menjadi customer service"

Sebelum lebih jauh mengetahui kriteria menjadi Customer Service, terlebih dahulu kita harus tahu apa itu customer service

What is Customer Service:
Menurut Jamier L. Scott (2002) dalam wikipedia (http://en.wikipedia.org/wiki/Customer_service) "Customer Services adalah rangkaian kegiatan yang dirancang untuk menambah kenyamanan dari pelanggan"

Tugas Customer service
Dapat dilihat dari definisi diatas tugas seorang customer service yang paling utama adalah berkaitan dengan pelayanan terhadap pelanggan:
1. Menjadi garda depan perusahaannya
   bekerja sesuai visi, misi dan budaya perusahaan
2. Dapat menjadi problem solving bagi pelanggan
3. Memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan, sehingga pelanggan merasa nyaman, sehingga dapat menimbulkan loyalitas pelanggan terhadap produk bahkan perusahaan

Untuk beberapa perusahaan seperti bank misalnya, customer service juga memiliki tugas untuk secara tidak langsung meningkatkan penjualan atau menjual produknya.

Lalu bagaimana dengan kriteria menjadi seorang Customer Service yang baik:
1. Seorang Customer Service harus dapat mencerminkan perusahaan yang diwakilinya, baik dalam segi penampilan, berbicara dan berprilaku
2. Seorang Customer Service sebaiknya memiliki pengetahuan luas, baik tentang perusahaannya (seperti bergerak dibidang apa, memiliki produk seperti apa, perusahaan-perusahaan atau produk-produk yang mendukung perusahaan atau produk-produk yang diwakilinya), perusahaan atau produk-produk saingan
3. Sehingga dapat menjadi Problem solving yang baik
4. Customer Service yang baik harus cepat dan tanggap terhadap keinginan dan permasalahan pelanggan
5. Customer Service yang baik harus dapat memberikan pelayanan yang baik, dan membuat pelanggan yang nyaman

Untuk beberapa Perusahaan yang memiliki kriteria lain untuk seorang customer service, harus memiliki keterampilan penjualan produk

Tips dan Trik menjadi Customer Service
1. Selalu layani Customer  dengan tulus, karena layanan yang tulus akan sangat dirasakan oleh customer agar dia merasa nyaman
2. langkah awal mungkin dapat berikan senyum yang tulus dalam melayani atau berhadapan dengan customer
3. kesampingkan semua masalah di luar pekerjaan karena akan mempengaruhi penampilan dan pekerjaan
4. Berpakaian selalu rapih, bersih dan wangi (jangan terlalu menyengat, gunakan parfum yang lembut) kalo abis makan jangan lupa sikat gigi ya...:p
5. Bagi wanita, gunakan Full make up tanpa harus menor
6. Kendalikan selalu emosi kita, agar dapat selalu berpikir jernih, jangan terpancing dengan pelanggan yang sedang marah, anggaplah bahwa sebenarnya pelanggan yang sedang marah tidak tahu permasalahan yang dihadapi dan pahami bahwa sebenarnya dia kecewa dan bingung
7. Dengarkan keluhan pelanggan agar kita dapat cepat tanggap terhadap permasalahan

Nach...mudah-mudahan tulisan ini dapat berguna bagi teman-teman yang ingin menjadi customer service atau sudah menjadi customer service ^_^

by: Tetty





 

Minggu, 01 November 2009

PR dan Propaganda

Banyak masyarakat yang belum mengetahui mengenai apa yang dilakukan Praktisi PR sebenarnya. Banyak yang menilai seorang praktisi PR hanya melakukan propaganda.

Saya teringat perbincangan saya dengan seorang teman dari sebuah vendor jaringan. Setelah mendengar bidang studi yang saya ambil adalah Public Relations dia lansung menyimpulkan bahwa Public Relations adalah propaganda. Saya hanya bisa tersenyum, entah apa yang melatar belakangi pemikirannya sehingga tercetus Public Relations (PR) sama dengan propaganda. Mungkin saja dalam kehidupan realita disekitarnya banyak praktisi PR yang menjalani praktek propaganda.
Namun sebenarnya itu tergantung pribadi masing-masing praktisi PR. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh seorang PR untuk mengindari label propaganda. Seperti yang dikatakan Patricia J. Parsons dalam bukunya Etika Public Relations, inilah beberapa hal tersebut:
* Hindari bukti – bukti palsu, digambarkan secara salah, menyimpang atau tidak
relevan untuk mendukung cara berpikir anda.
* Hindari alasan yang tidak masuk akal, tidak erdukung bukti atau sengaja
dibuat agar terdengar bagus.
* Hindari usaha untuk membelokkan perhatian masyarakat dengan menggunakan
pendekatan-pendekatan seperti kampanye palsu atau membangkitkan emosi tinggi
yang terkait dengan fanatisme dan agama.
* Hindari meminta masyarakat anda untuk menghubungkan pemikirn anda dengan nilai
– nilai yang bermuatan emosi, motif dan tjuan yang sebenarnya tidak terkait.
* Jangan menyembunyikan tujuan anda yang sebenarnya
* Jangan terlalu menyederhanakan situasi yang kompleks ke dalam pilihan atau
pandangan yang terlalu sederhana, bernilai ganda atau berkutub ganda.

Namun terlepas dari langkah – langkah diatas saya ulang kembali pada prakteknya, semua tergantung dari praktisi PR itu sendiri.




By: Tetty Susanti

Kamis, 29 Oktober 2009

Menentukan Langkah Kebijakan Outsourcing

Ada beberapa Langkah yang harus di lakukan sebelum kita menentukan kebijakan Outsourcing.

Saat ini banyak perusahaan, bahkan tidak hanya swasta, departemen pemerintah juga sudah menetapkan untuk tidak lagi menggunakan tenaga honorer, melainkan semuanya sudah diserahkan pada outsourcing. Sebenarnya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum perusahaan menggunakan jasa Outsourcing. Diantaranya perusahaan harus menentukan langkah kebijakan Outsourcing

1. Perusahaan harus membuat diagram proses produksi/ kerja perusahaan anda mulai dari awal hingga akhir.

* komunikasikan dan sepakati bersama, secara intern terlebih dahulu agar nanti tidak terjadi ricuh
dikemudian hari terutama soal kebijakan.


2. Perusahaan harus meninjau dan memperhatikan kembali hak-hak dan kewajiban karyawan

tujuannya: agar karyawan juga tidak merasa hak-haknya terabaikan, yang pada akhirnya berdampak untuk
kinerja dari karyawan

3. Dalam pemilihan lembaga Outsourcing juga harus diperhatikan:

* Pilih lembaga yang memiliki ijin Operasional dari Ketenaga Kerjaan
* Seperti menyeleksi karyawan, pilihlah lembaga yang memang sudah memiliki jam terbang yang baik
dimana pekerja atau tenaga outsourcing tingkat keluarnya sangat sedikit dalam sebuah perusahaan
yang menjadi kliennya, karena itu berarti outsourcing tersebut baik dalam mengelola SDM nya, positivenya
bagi perusahaan kita adalah loyalitas dari SDM dan setidaknya meminimize pengeluaran perusahaan kita,
karena banyak perusahaan Outsourcing yang sengaja membuat karyawan tidak betah dengan membuat
peraturan-peraturan yang menekan, bahaya bagi perusahaan kita kinerja karyawan akan menurun dan
kita harus mengeluarkan kembali budget untuk mereka merekrut orang baru(lain halnya jika ini memang
dijadikan acces untuk segelintir orang mencari proyek).
* Yang perlu diperhatikan juga perusahaan seperti apa yang pernah menjadi klien Outsoucing tersebut dan
record selama menjalin kerjasama dengan suatu perusahaan yang menjadi kliennya.

Namun yang harus dijadikan catatan bagi Perusahaan yang menggunakan tenaga Outsourcing adalah perhatikan selalu karyawan, walaupun mereka merupan karyawan yang didapat dari Outsourcing tapi mereka juga bekerja untuk perusahaan kita. Jadi perhatikanlah kesejahteraan mereka, karena ini akan berefek pada motivasi dan kinerja dari karyawan tersebut.



http://smilebox.com/playEmail/4d5463794e44557a4e6a4e384d7a67784d4449344e444d3d0d0a&sb=1